Karyawan Rockstar Games Dipaksa Ngantor Lagi, Demi “GTA 6”

Cerita Nusantara – Kebijakan Rockstar Games yang mewajibkan karyawannya, termasuk pekerja jauh, untuk kembali bekerja di kantor dengan aktivitas lima hari per minggu mulai April 2024 telah menuai respons negatif dari sebagian karyawannya. Para staf yang bekerja secara remote merasa frustrasi dan merasa diusir dari pekerjaannya. Mereka khawatir kebijakan ini akan membawa kembali budaya lembur (crunch), terutama karena GTA 6 memasuki tahap terakhir pengembangannya.

Saat ini, GTA 6 mengalami penundaan dalam pengembangannya, yang membuat petinggi Rockstar Games khawatir. Penundaan ini disebabkan oleh keterlambatan dalam pengembangan dan upaya untuk mencegah kebocoran data seputar game tersebut. Rockstar Games berharap untuk tetap merilis GTA 6 pada musim semi 2025, namun, ada kemungkinan penundaan hingga musim gugur 2025 atau bahkan tahun 2026.

Penundaan perilisan game sebenarnya bisa dilakukan untuk mencegah budaya lembur, memberikan lebih banyak waktu bagi pengembang untuk menggarap game tanpa tekanan waktu yang berlebihan. Namun, dalam beberapa kasus, seperti yang terjadi di beberapa studio game terkenal seperti Naughty Dog, Crystal Dynamics, dan CD Projekt Red, penundaan justru memperbanyak lembur.

Karyawan Rockstar Games yang menyuarakan kekhawatiran mereka tentang kebijakan WFO dan potensi budaya lembur yang meningkat memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan keseimbangan kehidupan kerja. Mereka berharap untuk melanjutkan langkah-langkah yang telah diambil oleh perusahaan untuk menghilangkan budaya lembur yang beracun.

 

Sumber : tekno.kompas.com